Rabu, 18 Desember 2019

10 Peraturan Lompat Tinggi


Olahraga lompat tinggi adalah satu diantara olahraga yang datang dari cabang atletik yang punya arah dalam pengujian potensi untuk melonjak melalui mistar atau bar dengan ketinggian yang telah diputuskan awalnya. Untuk ketinggian minimum yang perlu dikalahkan ialah 2,5 mtr. dimana ukuran panjang dari bar itu ialah 3,15 mtr..

Pada lompat tinggi, seperti olahraga yang lain pasti ada ketentuan serta standard khusus. Di bawah ini akan diterangkan tentang pola biasa 10 peraturan lompat tinggi.

Baca Juga tujuan lompat tinggi 
Baca Juga sarana dan prasarana lompat tinggi

1. Tempat berangkat atau jalan lakukan ancang-ancang

  • Pada jalan ancang-ancang, panjang minimumnya ialah 15 mtr., tapi panjang ini lain dengan yang dipakai saat perlombaan. Pada perlombaan panjang ancang-ancang minimum ialah 20 mtr..
  • Panjang jalan ancang-ancang bisa jadi minimum 25 mtr. jika keadaan mengizinkan.
  • Kemiringan optimal yang dipunyai oleh jalan ancang ancang dibandingkan dengan tempat berangkat keseluruhannya tidak bisa lebih dari 1 : 250 dengan arah ke arah ke pusat mistar yang dipakai untuk olahraga lompat tinggi.
  • Titik yang dipakai untuk bertopang atau lakukan tolakan saat akan melonjak sebaiknya punya permukaan datar.


Baca Juga tujuan lompat tinggi 
Baca Juga sarana dan prasarana lompat tinggi

2. Tiang lompat

  • Semua bentuk atau mode untuk tiang lompat bisa dipakai dalam persaingan lompat tinggi, seandainya tiang lompat itu berbentuk kaku serta kekar
  • Tiang memiliki penopang yang kuat serta kaku untuk mistar
  • Tiang lompat harus lumayan tinggi untuk melewati tiang yang sebetulnya. Dimana mistar akan dinaikkan minimum tiap 10 cm.
  • Jarak di antara tiang lompat kurang dari 4 mtr., sedang jarak di antara tiang ompat tidak kurang dari 4.04 mtr..
  • Tiang lompat tidak bisa dipindah saat perlombaan atau persaingan sedang berjalan. Tetapi jika tiang itu tidak sesuai titik atau tempat bertopang serta tidak sesuai tempat datang, jadi wasit bisa ambil ketetapannya untuk sesuaikan tiang itu. Dalam soal ini perlombaan harus dikerjakan sesudah satu step sudah komplet serta sudah usai dikerjakan.

3. Penopang serta mistar

  • Penopang dalam lompat tinggi harus berupa sisi empat serta datar dengan lebar 4 cm serta panjang sebesar 6 cm.
  • Penopang pada lompat tinggi harus dipasang dengan kuat serta kuat dimana dipasang sama-sama bertemu.
  • Mistar yang dipakai pada lompat tinggi harus dibikin berbahan bukan metal, seperti fiber glass atau bahan lainnya yang kira-kira pas. Sisi tengah dari mistar atau potongan melintangnya ialah bundar silindris terkecuali yang berada di sisi ujung mistar.
  • Berat optimal satu mistar dalam lompat tinggi ialah 2 kg.
  • Diameter atau panjang garis tengah dari mistar yang berupa bundar silindris ialah 30 mm (lebih atau kurang dari 1 mm masih dibolehkan)
  • Mistar dalam lompat tinggi harus terbagi dalam 3 sisi. Pertama ialah sisi yang silindris serta sisi yang ke-2 serta ke-3 ialah ujung mistar. Untuk panjang dari sisi pertama ialah 30-35 mm serta untuk sisi yang ke-2 serta ke-3 ialah 15-20 cm. Panjang yang berlainan supaya mistar bisa ditempatkan di tiang penopang.
  • Ujung mistar lompat harus ditempatkan serta ditata demikian rupa hingga jika peserta lompat tinggi sentuh mistar saat melakukan proses lompatan, jadi mistar itu akan gampang jatuh. Entahlah itu jatuh ke depan atau jatuh ke belakang.
  • Penopang mistar pada lompat tinggi tidak bisa diselimuti oleh karet atau bahan lain yang bisa meningkatkan friksi atau gesekan di antara mereka dengan permukaan lompat. Penopang mistar pun tidak dibetulkan untuk menggunakan pegas atau bahan pir apa saja.

Sebelum persaingan lompat tinggi akan dilkaksanakan, ketua judge atau ketua juri akan menginformasikan pada semua peserta lomba mengenai tinggi awal serta tinggi setelah itu. 

Ketinggian mistar yang akan dinaikkan tiap ronde diberitakan oleh ketua juri pada peserta lompat tinggi. Ketinggian selalu dinaikkan sampai cuma ada satu peserta atau satu olahragawan yang masih ada serta peserta itu akan memenangi perlombaan atau berlangsung hal sama untuk posisi pertama.

4. Tempat pendaratan

  • Tempat pendaratan tidak bisa kurang dari 5 m x 3 m
  • Tempat pendaratan tidak bisa lebih kecil dari 6 m x 4 m x 0.7 m

5. Latihan serta pemanasan pada ajang perlombaan

  • Pada olahraga cabang atletik ini, bila perlombaan belum diawali jadi peserta lomba bisa lakukan practice trials atau latihan praktik lomba.
  • Saat perlombaan atau persaingan telah diawali serta dikerjakan, jadi peserta tidak bisa memakai fasilitas serta prasarana yang ada untuk tujuan lain seperti tujuan untuk practice trials. Fasilitas serta prasarana itu mencakup jalan ancang-ancang atau jalan awalan serta ruang berangkat atau bertopang dan perlengkapan lomba yang lain.

6. Sinyal atau marka ada lompat tinggi

Dalam semua perlombaan lapangan jika satu jalan awalan atau jalan ancang-ancang dipakai, jadi sinyal atau marka harus diputuskan pada jalan itu. 

Ini dikecualikan untuk lompat tinggi yang mana marka bisa ditempatkan di jalan awalan. Satu orang peserta dalam persaingan lompat tinggi bisa memakai satu atau dua marka yang nanti akan disiapkan oleh pantia pelaksana. 

Marka dipakai agar menolong peserta saat melankukan lari ancang-ancang serta mengawali untuk berangkat. Jika marka tidak tidak ada atau ada disiapkan, jadi bisa memakai pita perekat. Sedang yang tidak bisa dipakai ialah kapur atau bahan yang sulit dihapus nantinyya serta akan tinggalkan sisa.

7. Posisi perlombaan

Beberapa peserta perlombaan lompat tinggi saat belomba harus sesuai dengan posisi dari hasil satu undian. Jika berada di set penyisihan atau kwalifikasi, jadi harus dadakan undian yang baru untuk di set final.

8. Giliran lomba (Trials)

Dalam semua nomor dalam perlombaan lapangan, kecuali persaingan lompat tinggi serta lompat galah, serta peserta perlombaan lebih dari 8 orang olahragawan, jadi tiap peserta persaingan memiliki hak lakukan 3 kali giliran lomba serta 8 peserta lomba dengan hasil resmi paling baik memiliki hak ikuti 3 kali giliran lomba penambahan. Dalam moment dengan hasil yang sama untuk kwalifikasi yang paling akhir, jadi harus dipecahkan seperti berikut ini.

Jika peserta kurang dari sama juga dengan 8, jadi tiap peserta memiliki hak mendapatkan 6x giliran lomba. Pada ke-2 masalah dalam persoalan tentang posisi berlomba-lomba di 3 set paling akhir ditata dengan posisi yang terbalik pada rangking yang dicatat sesudah 3x giliran., dimana tidak ada peserta yang bisa diperbolehkan untuk lakukan giliran lomba melewati 1 kali giliran lomba yang dicatat pada sebuah set.

Pada semua perlombaan atletik internasional, tetapi terkecuali pada kejuaran jumlahnya giliran laga dalam lapangan horizontal sangat mungkin untuk dikurangi. Tetapi yang butuh digarisbawahi ialah ini harus mendapatkan kesepakatan dari instansi nasional atau internasional yang mengendalikan laga itu.

9. Jika hasil yang didapat sama

Jika berlangsung hasil yang sama pada peserta, jadi yang bisa dikerjakan ialah :
  • Peserta dengan jumlahnya lompatan yang lebih rendah di ketinggian dimana “hasil sama” sedang berlangsung, jadi harus diberi posisi yang tambah tinggi
  • Saat hasil yang sama itu masih berlangsung, jadi peserta dengan keseluruhan ketidakberhasilan yang terendah atau paling kecil sepanjang perlombaan sedang berjalan s/d ketinggian yang dilewatinya harus diberi posisi yang tambah tinggi.
  • Jika masih ada hasil yang masih sama jadi ada dua hal yang butuh dilihat. Yang pertama ialah bila ini tersangkut posisi peserta jadi juara final atau juara 1, jadi peserta yang membuahkan skor yang sama harus lakukan lompatan satu kali lagi di ketinggian dimana mereka terjebak di hasil yang sama jadi kehilangan hak mereka untuk menereskun perlombaan, Serta jika masih belumlah ada ketetapan yang diraih, jadi mistar lompat akan dinaikkan jika tlet yang membuat hasil yang sama sukses serta bisa mengerjakannya. Serta mistar lompat akan di turunkan jika gagal. Penurunan ini sebesar 2 cm. Beberapa peserta akan coba 1x lompatan pada tiap ketinggian yang sudah diputuskan sampai hasil yang sama bisa dipecahkan. Yang ke-2 ialah bila tersangkut posisi lomba lain, jadi peserta lomba yang hasilnya sama harus diberi tempat yang juga sama dalam laga itu.

10. Peserta dikatakan tidak berhasil

Satu orang peserta pada laga lompat tinggi akan dikatakan tidak berhasil jika lakukan hal berikut:
  • Sesudah peserta lakukan lompatan ke mistar serta mistar lompat itu tidak ada pada penopangnya sebab peserta menyentuhnya, jadi peserta itu dikatakan tidak berhasil.
  • Jika peserta sentuh tanah, terhitung pada daeah pendaratan dibalik bagian tegak dari bagian lenih dekat dari tiang, baik itu berada di Di antara atau di luar tiang lompat dengan slah satu anggota badan peserta tanpa ada melalui mistar lompat terlebih dulu. Tetapi apabile peserta peserta melonjak serta sentuh tempat datang dengan kakinya serta menurut ketetapan dari juri tidak mendapatkan keuntungan, jadi lompatan peserta itu dipandang satu ketidakberhasilan.
  • Untuk menolong mengaplikasikan ketentuan, satu garis putih yang memiliki lebar memiliki ukuran 50 mm harus diletakkan dengan titik 3 m di luar masing-masing tiang, bagian yang lebih dekat sama bagian dari tiang lompat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar